Rabu (8/2), BPS Provinsi Kalimantam Selatan yang kali ini diwakili oleh Kepala Bagian Umum BPS Provinsi Kalimantan Selatan, Ahmad Mudzakkir, menghadiri Rapat Koordinasi Outlook Perekonomian Kalimantan Selatan. Rapat yang diselenggarakan di Ruang Rapat Syahrir YP, Lantai II Kantor Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, Kota Banjarbaru ini, dilaksanakan dalam rangka perumusan Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Perekonomian serta mendukung penyusunan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan. Pada rapat ini, Ahmad Mudzakkir menyampaikan terkait Data Capaian Pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2022.
Ahmad Mudzakkir dalam paparannya menyampakain rilis BPS Provinsi Kalimantan Selatan mengenai capaian pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2022 yang dilihat dari perimbuhan ekonomi, tingkat inflasi, tingkat kemiskinan, Gini Ratio, ketenagakerjaan, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Menurut rilis BPS Provinsi Kalimantan Selatan, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2022 (c-to-c) yang diukur dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah sebesar 5,11%. Tingkat pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi ini juga naik cukup signifikan pasca pandemi covid-19 yang pada tahun 2020 sempat turun drastis pada tingkat -1,82%. Perekonomian Kalimantan Selatan masih didominasi oleh Lapangan Usaha Pertambangan & Penggalian dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga.
Selanjutnya, laju inflasi Provinsi Kalimantan Selatan (y-on-y) tahun 2022 adalah sebesar 6,99%. Realisasi inflasi ini berada di atas target pemerintah. Penyesuain harga BBM merupakan pendorong utama inflasi tahun 2022. Untuk tingkat kemiskinan, persentase penduduk miskin
Provinsi Kalimantan Selatan pada September 2022 adalah sebesar 4,61%, dengan persentase kemiskinan tertinggi adalah sebesar 6,49% di Kabupaten Hulu Sungai Utara. BPS Provinsi Kalimantan Selatan dalam rilisnya juga menyampaikan Gini Ratio yaitu ukuran tingkat ketimpangan pengeluaran sebagai proksi pendapatan penduduk yang banyak digunakan di berbagai negara. Gini Ratio antara Desa dan Kota Provinsi Kalimantan Selatan pada September 2022 berada di angka 0,309. Dari sisi ketenagakerjaan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalantan Selatan pada Agustus 2022 adalah sebesar 4,74%. Angka ini berada di bawah TPT Indonesia sebesar 5,86%. Sementara, serapan tenaga kerja di Kalimantan Selatan mayoritas berasal dari sektor Pertanian, Perdagangan, dan Jasa Kemasyarakatan. Terakhir, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Selatan pada Tahun 2022 berada di angka 71,84. Walaupun masih berada di bawah IPM Indonesia pada angka 72,91, angka tersebut mengalami peningkatan secara terus-menerus sejak tahun 2010 dengan angka IPM tertinggi berada di Kota Banjarbaru pada angka 79,68.
